- Pemuaian Zat Cair
Pada zat
cair hanya dikenal ukuran volume, karena itu pada zat cair hanya dikenal muai
volume.
Makin
tinggi kenaikan suhu, makin besar penambahan volume zat cair. Pemuaian zat cair
yang satu dengan yang lain umumnya berbeda, meskipun volume zat cair mula-mula
sama. Untuk seluruh zat cair pemuaian makin besar jika kenaikan suhu bertambah
besar.
Pemuaian
zat cair dapat dimanfaatkan dalam penggunaan termometer zat cair, biasanya zat
cair yang digunakan adalah raksa atau alkohol. Sifat naik atau turunnya zat
cair dalam pipa kapiler sebagai akibat pemuaian zat cair inilah yang digunakan
untuk mengukur suhu. Permukaan zat cair naik sepanjang pipa kapiler dan
berhenti pada posisi tertentu yang sesuai dengan suhu benda. Suhu yang terukur
dinyatakan oleh skala yang berimpit dengan permukaan zat cair pada pipa kapiler
tersebut.
Pemuaian
yang terjadi pada zat cair adalah muai volume. Air yang keluar dari bejana
merupakan indikasi perbedaan pemuaian yang berbeda antara zat padat dan zat
cair. Air yang tertumpah dari bejana menandakan pemuaian zat cair yang lebih
besar dari muai zat padat, dalam hal ini adalah bejananya.
Besarnya muai volume: V= V₀ (1 + γ Δt )
pertambahan volume: ΔV= γ V₀ Δt
Ketika suhu naik, volume zat cair bertambah,
sementara massanya tetap, akhirnya ketika suhu zat cair bertambah massa zat
cair berkurang.
Bila massa jenis zat cair mula-mula adalah ρ₀ maka: ρ₀= m/ V₀
Keterangan :
m = massa zat cair (kg)
ρ₀ = massa jenis mula-mula (kg/m kubik)
V₀= volume mula-mula ( m kubik atau liter)
V = volume akhir ( m kubik atau liter)
γ = koefisien muai volume
Tabel 2. Koefisien Muai Volume Zat Cair
Gambar 5. Termometer alkohol adalah salah satu contoh
penerapan pemuaian pada zat cair.
Prinsip
kerja termometer zat cair menggunakan prinsip dasar pemuaian zat cair. Naiknya
permukaan raksa mengindikasikan adanya pemuaian, semakin besar panas yang
diterima semakin besar pula tingkat kenaikan raksa.
Selain
termometer zat cair terdapat termometer lain yaitu termometer digital.
Keuntungan dari termometer digital adalah hasil pengukuran lebih akurat dan
langsung dapat dilihat, tetapi termometer digital memiliki kekurangan yaitu
memerlukan baterai sebagai sumber energi.
Anomali
Air
Hampir
semua zat akan memuai jika dipanaskan dan menyusut jika didinginkan. Tetapi,
air memiliki sedikit pengecualian. Jika suhu diturunkan, memang volume air akan
makin kecil seperli lainnya. Namun pada suatu ketika volume air justru membesar
meskipun suhunya tetap diturunkan. Jadi ada suhu dimana air memiliki volume
paling kecil. Jika pada suhu tersebut air dipanaskan, volumenya akan
bertambah besar, jika pada suhu tersebut air didinginkan, volumenya akan membesar.
Sifat air
yang demikian disebut anomali air. Pada tekanan 1 atm, volume terkecil yang
dimiliki air pada suhu 4°C . Dengan demikian, volume es lebih besar daripada
volume air pada suhu 4°C . Karena volumenya paling kecil maka, massa jenis yang
terbesar terjadi saat suhu 4°C.
Gafik 1. Pada suhu 4°C air menunjukkan sifat anomali
Ketika
danau di daerah yang bersuhu dingin membeku, es yang terbentuk akan mengapung
di atas permukaan air. Hal ini terjadi karena massa jenis es lebih kecil
daripada air yang bersuhu 1°C sampai 4°C. Itulah sebabnya permukaan danau sudah
menjadi es, namun di dasarnya masih menjadi air. Begitu juga bila kita membuat
es batu dengan menggunakan pendingin (refrigerator) , volume air sebelum
menjadi es akan jauh lebih kecil dibandingkan setelah seluruh air telah berubah
menjadi es.
Foto. Sebuah danau yang pada permukaannya telah terjadi
perubahan wujud.
wah terimakasih ya infonya bermanfaat GBU :)
BalasHapusmakasih informasinya :)
BalasHapusmakasi mwa:*
BalasHapusKnpa panjang amat
BalasHapus